Nabilah Lubis, Srikandi Bahasa Arab di Bumi Pertiwi

Oleh:

Nahdliyyatul ‘Azimah, S.Pd., M.Pd.I.
Lecturer of Arabic Language for Non-Native Speakers at UIN Sunan Ampel Surabaya.


Di kalangan akademisi pembelajaran bahasa Arab di Indonesia, ada satu nama tokoh perempuan yang sangat tersohor nama dan kiprahnya. Beliau adalah Nabilah Lubis, seorang diaspora yang berasal dari negeri Musa. Beliau yang berkelahiran 14 Maret 1942 di Kairo-Mesir ini memiliki citizenship Indonesia sejak perkawinannya dengan Burhanuddin Umar Lubis—seorang pria Mandailing asal Medan. Nama Lubis yang merupakan nama marga dari sang suami inilah yang disematkan di belakang nama Nabilah.

Sesampainya di Indonesia, Nabilah dan Burhanuddin langsung diangkat sebagai PNS. Tidak hanya itu, Nabilah bahkan diberikan tanggung jawab untuk merintis perpustakaan, sekaligus diangkat menjadi ketua perpustakaan IAIN Al-Jamiah Jakarta (Sekarang Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta) pada 19 Juli 1964. Menerima mandat tersebut bukanlah sebuah hal yang mudah, mengingat kondisi perpustakaan pada waktu itu jauh dari kata lengkap dan sempurna. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan langkah beliau untuk mewujudkan perpustakaan yang ideal untuk para civitas akademika. Setali tiga uang dengan latar belakang beliau yang notabenenya sebagai lulusan Jurusan Perpustakaan dari Universitas Kairo.

Tidak hanya perannya dalam mengembangkan perpustakaan, beliau juga menimba ilmu di UIN Syarif Hidayatullah dan meraih gelar master (1989) dan doktornya (1992) dalam bidang ilmu Filologi. Karena keilmuan dan keintelektuannya inilah, beliau berhasil menduduki posisi bergengsi di perguruan tinggi, salah satunya menjadi guru besar, pembantu rektor, dekan, dan masih banyak lainnya. 

Dilansir dari majalah Alo, beliau juga sangat aktif dalam menghadiri berbagai event nasional maupun  internasional yang mana dalam event tersebut memiliki kaitan dalam pengembangan dakwah bahasa Arab, misalnya:

1.  Acara “Gebyar Bulan Bahasa Arab di Indonesia” (Mahrajân Syahru Al-Lughah Al-‘Arabiyyah  Bi Indunisiyâ) yang mana acara ini dimeriahkan dengan berbagai perlombaan di berbagai kampus di Indonesia dan juga terdapat beberapa seminar seputar Bahasa Arab di Indonesia.

2.  Konferensi Internasional III yang bertajuk “Shahwah ‘Ä€lamiyyah Lil Ihtimâm Bi Al-Lughah Al-‘Arabiyyah” (Kebangkitan Internasional Untuk Memerhatikan Bahasa Arab) yang diselenggarakan di kota Dubai. Dalam konferensi ini dihadiri sekitar 1500 peserta yang berasal dari 76 negara. Adapun sesi diskusi dalam konferensi kali ini sebanyak 476 judul yang membahas seputar bahasa Arab dan kurikulum pembelajarannya. Nabilah Lubis berkontribusi dalam konferensi kali ini dengan menyajikan makalah yang bertajuk “Tarjribah Fí Nasyri Al-Lughah Al-‘Arabiyyah Fí Balad Ghairi Nâthiq Bihâ”. Selain itu, turut pula putrinya Amaniy Lubis menyajikan makalah yang bertajuk “Daur Al-Lughah Al-‘Arabiyyah Wa Tsaqâfatihâ Fí Tathwíri Al-Majâlai Al-Ta’lím Wa Al-Fikr Al-Islâmíy”.

Eksistensi Majalah Alo tidak terlepas dari perjuangan Nabilah Lubis. Beliau adalah inisiator utama dalam pembuatan majalah ini. Di sisi lain, beliau juga merangkap sebagai redaktur dan penyunting teks. Majalah ini merupakan majalah yang konsisten selama 15 tahun di Indonesia yang terbit menggunakan bahasa Arab. Tujuannya adalah sebagai media informasi untuk negara Indonesia dan dunia Arab. Selain itu juga, majalah Alo sebagai medium untuk berlatih bahasa Arab kontemporer yang sarat dengan tema-tema nusantara. Pada bulan November 2014, majalah Alo mendapat penghargaan dari Markaz Malik ‘Abdullah Ad-Dauly Li Khidmati Al-Lughah Al-‘Arabiyyah pada saat acara penutupan acara “Gebyar Bulan Bahasa Arab”  di aula Universitas Negeri Malang.

Beliau telah melahirkan banyak karya baik berupa buku dan jurnal yang sudah diterbitkan, di antaranya: “Syekh Yusuf Al-Taj Al-Makasari menyingkap intisari segala rahasia” (1996) yang diterbitkan oleh penerbit Mizan, “Naskah, Teks, dan Metode Penelitian Filologi” (1996) yang diterbitkan oleh Forum Kajian Bahasa & Sastra Arab, Fakultas Adab IAIN Syarif Hidayatullah, “Aqdu attauhid fi tahqiqi kalimati at-tauhid: dirasah filulugiyah” (2007) yang diterbitkan oleh Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, “Simposium Tradisi Tulis Indonesia Universitas Indonesia” (1996) yang dimuat dalam Buletin Al-Turas, dan masih banyak lagi. 


No comments:

Post a Comment

Pages